• Kursus Online
  • Kursus Offline
  • Inspirasi
  • Log In
  • Register

Temukan Pagimu

  • Ahmad M. Syarif
  • 19 Jan 2021
  • Inspiring
  google.com

Pagi ini sedikit mendung, subuh tadi dibersamai gerimis. Entah pagi di kaca kamarmu juga sama atau sebaliknya cerah bersama kicauan burung. Mendungnya asik buat melanjutkan lelap bersama selimut.

Lalu, kenapa harus tetap bangun untuk bergegas ini dan itu? Ada apa dengan pagi dan lebih pagi? Benarkah pagi selalu ada kebaikan dan kabar gembira? Bukankah mobil pak Asep digondol maling sesaat pulang shalat subuh di masjid. Bukankah kabar meninggal Papa juga diketahui saat pagi sebelum karya baikmu yang ingin dilaunching juga?.

Kenapa, kenapa, dan kenapa? Entah berapa kali mempertanyakan hal yang sama dalam hidup ternyata jadi palang pintu kekuatan yang sesungguhnya. Ada orang yang mengajarkan ini dengan bijak dan melahirkan manfaat yang luas bagi manusia di bumi. Dan tidak sedikit pula salah ajar yang buat orang kesal dengan hanya melahirkan "orang yang banyak tanya".

Tentu itu bukan salah alatnya tapi manusianya, seperti pedang, gawai, pena, dan begitu pula “tanya”. Tanya sebagai alat, bukan Tanya teman kampusku dulu yang jatuh lalu patah tangan. Ketika ditanya "kenapa?" jawaban komunitas setempat diganggu mahluk halus bersama mitosnya kemudian selesai. Dan, ketika kubuka pintu kedua kali di pagi ini pun seakan pagi ingin terus ditanya. Bisa jadi putri kecilku besok yang juga turut bertanya,

"Aba, kenapa bangun pagi-pagi?" "Aba, kenapa bangunnya kok siang?" Aba kenapa ini begini dan begitu. Dan memberinya jawaban bukan selalu jadi solusi, seperti komunitas bapak-bapak/ ibu-ibu yang sibuk diskusi cari jawaban keren kalo ditanya anaknya dalam banyak perkara.

Meresponnya dengan mengajak kembali meneruskan berimajinasi nampaknya lebih menantang bagi orang tua. Sambil meneruskan kembali menemui pagi sampai tutup hidup bersama. Yap! Pagi ini aku belajar soal jawaban yang tidak selalu final. Jawaban yang tidak boleh selesai, kenapa aku sebagai manusia harus menjumpai awal pagi?

Menemukan jawaban baru dari pengalamannya itu menjadikan kita disana sama-sama akan terus berjuang menghadiri pagi, walau bolong sekali, dua tidak menghadiri dan berpikir mengapa ada orang yang bersedih kehilangannya? Mengapa ada juga demotivasi dalam pagi ini? Seperti para Nabi dan sahabatnya yang tidak selalu memaknai "semangat" tetapi juga memaknai "menyerah" dalam banyak sirahnya.

Seperti kita pula yang hobi menkonstruksi balasan kebaikan yang di dalamnya ada janji Allah, tapi jarang mengingat keburukan yang mendekonstruksi dengan memahami bersama bahwasanya azab Allah sangatlah pedih.

Begitulah pagi, patut dicari seperti kita mencari siang, sore, malam dan dini hari. Dan pagi memiliki rentang yang selalu bisa dipakai memaknai banyak hal. Meski pagi tidak selalu tentang waktu memulai hari karena toh Papa tutup hari-harinya di waktu pagi.

Kalau kamu memaknai pagimu bagaimana? 

Bagikan artikel ini di
Jl. Sawi No.139, Beji Kota Depok - Jawa Barat 16421
(021) 77805706
  • Sejarah
  • Visi Misi
  • Legalitas
  • Inspirasi
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat & Kondisi
  • Login
  • Register
Copyright © 2021 Sekolah Relawan